Selasa, 29 Maret 2011

Malapetaka Negeri Saba Modern


Maka tidak lama kemudian (datanglah burung hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Alloh dan syaithon telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Alloh), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Alloh yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Alloh, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai 'Arsy yang besar." [An Naml: 22-26]

Itulah sekilas gambaran tentang negeri Saba. Saba adalah nama kerajaan di zaman dahulu dengan ibukotanya Ma'rib yang letaknya dekat kota San'a, ibukota Yaman sekarang. Negeri yang dipimpin oleh seorang ratu yang bernama Balqis. Pada saat yang bersamaan, terdapat pula kerajaan Nabi Sulaiman alaihis salaam di Palestina. Dari dakwah beliaulah, ratu Balqis akhirnya memeluk Islam dan negeri Saba terhindar dari malapetaka yang sudah hampir di ujung mata.

Negeri Saba, negeri yang dahulu terkenal sebagai negeri penyembah Matahari. Negeri yang dikenang dalam sejarah sebagai bangsa yang makmur karena teknologi canggihnya yang mampu mengolah isi perut bumi menjadi sumber penghidupan. Namun negeri ini dinyatakan kafir oleh Nabi Sulaiman karena menjadikan matahari sebagai sesembahan selain Alloh.

Saat Nabi Sulaiman mendakwahi ratu Balqis dengan segenap karunia Tuhannya, ratu Balqis akhirnya tunduk pada kerajaan Sulaiman. Negeri Saba pun terhindarkan dari peperangan sengit dan menjadi negeri yang amat mempesona.

Namun saat Nabi Sulaiman wafat, penerus negeri ini kembali menjadi kafir. Sehingga Alloh pun menepati janjiNya untuk meluluhlantakkan negeri Saba yang subur ini. Hal ini termaktub dalam firmanNya,

Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepadaNya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. [Saba’: 14-17]

Kini, mungkin negeri Saba sudah musnah dalam timbunan padang pasir. Hanya puing-puing bangunan tinggi yang tersisa. Namun peradaban kaum Saba dalam menyembah Matahari masih hidup hingga saat ini. Negeri itulah yang kusebut sebagai Negeri Saba Modern.

Negeri Saba Modern [NSM] kini dikenal dunia sebagai kiblatnya ilmu pengetahuan modern. Dari negeri ini, banyak pelajar dan pekerja Indonesia yang berjuang mendapatkan gelar dan juga keahlian tertentu. Beragam bentuk bangunan dan manufaktur pun melibatkan teknologi robotik. Sedikitnya manusia yang dilibatkan di dalamnya adalah untuk meminimalisir kecelakaan kerja. Negeri ini dikenal pula dengan sistem kerjanya yang disiplin, rapi dan ulet, berbanding terbalik dengan negeri yang dipenuhi beragam suku bangsa yang menjunjung tinggi toleransi telat, kumuh dan mbulet.

Meski dikenal sebagai jalur gempa tektonik, NSM mampu menciptakan teknologi rumah anti gempa dari bahan kertas dan kayu. Negeri ini pun terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah ruah karena adanya pertemuan arus panas dan arus dingin. Dengan bunga Sakura di musim semi, keindahan negeri ini kian tersohor hingga ke seluruh dunia.

Itulah negeri penyembah Matahari. Negeri yang dahulu dikenal sejarah sebagai bangsa paling maju dan super modern. Kini negeri itu sedang menghadapi krisis karena tsunami yang Alloh timpakan kepada penyembah Matahari, sebagaimana banjir besar yang menimpa negeri Saba yang kembali kafir kepada Alloh.

Adakah yang bisa mengambil pelajaran?

Di saat penduduk NSM mampu mengatasi gempa tektonik dengan rumah “kapas”nya, Alloh memilih adzab lain yang tiada mereka sangka-sangka sebelumnya, tsunami yang menyapu rumah dan seluruh portal kehidupan laksana buih di lautan. Dengan adzab ini, Alloh hendak menunjukkan kekuatan siapakah yang lebih hebat, Matahari ataukah Dia yang berada di atas Arsy?

Wahai penduduk negeri NSM, bertaubatlah kepada kepada Alloh, niscaya Dia akan mengampunimu dan menurunkan barokahnya dari langit dan mengeluarkan isi perut bumi yang bermanfaat. Namun bila kalian berpaling, maka Alloh akan membuat hidup kalian menderita dengan pohon-pohon berduri yang pahit..

Sesungguhnya setiap negeri yang dimusnahkan oleh Alloh disebabkan oleh kesyirikan yang dilakukan oleh penduduk tersebut. Lihatlah di zaman Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa salaam tidak pernah ada bencana alam, seperti banjir, tsunami, tanah longsor hingga gempa. Gempa pertama kali terjadi di zaman kekhalifahan Umar bin Khaththab rodhiyallohu ‘anhu. Saat terjadi gempa kecil tersebut beliau langsung naik di atas mimbar seraya berkata, “Wahai manusia, begitu cepatkah kalian berubah? sehingga Alloh menurunkan adzabNya begitu cepat?”

Itulah gambaran tentang gempa kecil yang dianggap sebagai bentuk kedzaliman yang terjadi di zaman khulafaur rasyidin. Tak bisa dibayangkan bagaimana bila gempa itu melanda sebuah negeri lalu memusnahkannya dalam sekejap, tentu ada dosa besar yang telah dilakukan oleh penduduk negeri di atasnya.

Ketahuilah bahwa setiap kesyirikan yang didominasi oleh penduduk suatu negeri melahirkan bencana besar berdasarkan sunnatulloh. Oleh karena itu takutlah kepada Alloh orang-orang yang menyembah berhala dan kuburan para wali terhadap bencana banjir besar yang dahulu meluluhlantakkan kaum Nabi Nuh alaihis salaam saat mereka menyembah patung orang-orang sholih di antara mereka.

Takutlah pula orang-orang yang mengangkat diri mereka sebagai Tuhan, orang yang senang disembah dan dipuji karena kedudukannya pada adzab yang ditimpakan kepada Fir’aun, dimana Alloh menenggelamkannya di Laut Merah dan menjadikannya contoh terburuk hingga saat ini dengan jasadnya yang tetap dikenang masa.

Demikian pula orang-orang yang menuhankan ilmu dan teknologi serta menjadikan kesombongan sebagai Illah, hendaklah mereka takut pada adzab yang mengubur peradaban kaum Tsamud dan ‘Aad dalam padang pasir disertai petir yang memusnahkan penghuni rumah yang dipahat dalam batu.

Hendaklah para penyembah kerbau keramat yang memakan kotoran dan mengoleskannya pada tubuh mereka dengan mengharap barokah mengambil pelajaran dari Bani Israil yang dilaknat oleh Alloh karena penyembahannya pada sapi yang mereka buat dari emas. Nabi Musa alaihis salaam pun murka dan memerintahkan mereka bertaubat dengan cara membunuh diri dan saling bunuh di antara mereka.

Lihatlah bagaimana akibat dari kesyirikan yang melanda sebuah negeri hingga hanya tersisa kisahnya dalam Al Qur’an dan sejarah. Oleh karena itu apabila seseorang mengharapkan kemakmuran suatu negeri, maka hendaklah ia jauhkan dirinya dari kesyirikan. Orang-orang yang berwenang pun seyogyanya memperhatikan hal tersebut. Tidak hanya memenjarakan koruptor sekelas Gayus Tambunan, namun hendaklah mereka juga memenjarakan pelaku-pelaku kesyirikan yang menjadi racun negeri ini.

Fasilitas serta sarana yang mendekatkan pada kesyirikan hendaklah disingkirkan sejauh mungkin. Kuburan keramat, pohon besar, gua suci, sumur tua, candi altar dan tempat-tempat persemedian yang mengundang kesyirikan hendaklah diratakan dengan tanah. Demikian pula pada tukang-tukang sihir yang berkedok kyai dan dukun berjilbab yang menggunakan mantera-mantera syirik dan tidak disunnahkan oleh Nabi, hendaklah mereka dibunuh sebagaimana Nabi dahulu membunuh para tukang sihir Yahudi dan Majusi.

NSM telah merasakan dampak dari kesyirikan yang dilakukannya karena sebab Dewa Matahari. Lalu apakah kita juga akan menunggu adzab pedih yang sudah pasti dijanjikan kepada pelaku kesyirikan karena menyembah Dewi Sri, Kyai Slamet, Ratu Pantai Selatan, pemuja sesat Wali Songo, Sai Baba, Ponari dan tokoh-tokoh sesat yang menyesatkan umat ini?

Hanya kepada Allohlah saya berlindung dari kesyirikan-kesyirikan tersebut dan kepada Dia pula saya akan mengadukan hal ini. Amiin.

Sumber: Note FB akh Evans Jimmy Margana
Baca Selengkapnya...

Minggu, 20 Maret 2011

Integrated Coal Gasification Combined Cycle : Teknologi Gasifikasi Batubara


Sumber energi di Indonesia ditandai dengan keterbatasan cadangan minyak bumi, cadangan gas alam yang mencukupi serta cadangan batubara yang melimpah. Sumber daya energi batubara diperkirakan sebesar 36.5 milyar ton, dengan sekitar 5.1 milyar ton dikategorikan sebagai cadangan terukur. Sumber daya ini sebagian besar berada di Kalimantan yaitu sebesar 61 %, di Sumatera sebesar 38 % dan sisanya tersebar di wilayah lain. Menurut jenisnya dapat dibagi menjadi lignite sebesar 58.6 %, sub-bituminous sebesar 26.6 %, bituminous sebesar 14.4 % dan sisanya sebesar 0.4 % adalah anthracite. Produksi batubara pada tahun 1995 mencapai sebesar 44 juta ton. Sekitar 33 juta ton dieksport dan sisanya sebesar 11 juta ton untuk konsumsi dalam negeri. Dari jumlah 11 juta ton tersebut 60 % atau sekitar 6.5 juta ton digunakan untuk pembangkit listrik, 30 % untuk industri semen dan sisanya digunakan untuk rumah tangga dan industri kecil.

Selama sepuluh tahun terakhir ini penggunaan batubara dalam negeri terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan industrialisasi. Sektor tenaga listrik merupakan sektor yang mengkonsumsi batubara paling besar. Saat ini sekitar 30 % dari total
pembangkitan menggunaan bahan bakar batubara. Diperkirakan konsumsi batubara untuk pembangkit listrik akan mencapai dua kali lipat pada awal abat 21.

Permasalahan utama dalam pemanfaatan batubara adalah wujud batubara yang berupa zat padat sehingga kurang luwes dalam transportasinya. Disamping itu batubara mengandung sulfur, nitrogen dan abu dalam jumlah besar sehingga gas buang hasil pembakaran menghasilkan polutan seperti SO2 dan NO2 serta abu terbang. Pembakaran batubara juga menghasilkan CO2 yang berperan dalam proses pemanasan global. Permasalahan tersebut terus dicari pemecahannya melalui riset-riset yang telah dan sedang dikembangkan saat ini.

Aktivitas riset dalam PLTU batubara saat ini telah melahirkan konsep baru yang menjanjikan dapat menaikkan efisiensi, mengurangi emisi polutan dari gas buang serta menghasilkan limbah yang minimum. Konsep baru tersebut adalah teknologi pembakaran fluidized bed dan teknologi gasifikasi batubara.

Integrated Coal Gasification Combined Cycle

Teknologi IGCC merupakan merupakan salah satu teknologi batubara bersih yang sekarang dalam tahap pengembangan. Istilah IGCC ini merupakan istilah yang paling banyak digunakan untuk menyatakan daur kombinasi gasifikasi batubara terintegrasi. Meskipun demikian masih ada beberapa istilah yang digunakan yaitu ICGCC (Integrated Coal Gasification Combined Cycle) dan CGCC (Coal Gasification Combined Cycle) yang sama artinya.

Komponen utama dalam riset IGCC adalah pengembangan teknik gasifikasi batubara. Gasifikasi batubara pada prinsipnya adalah suatu proses perubahan batubara menjadi gas yang mudah terbakar. Proses ini melalui beberapa proses kimia dalam reaktor gasifikasi (gasifier). Mula-mula batubara yang sudah diproses secara fisis diumpankan ke dalam reaktor dan akan mengalami proses pemanasan sampai temperatur reaksi serta mengalami proses pirolisa (menjadi bara api). Kecuali bahan pengotor, batubara bersama-sama dengan oksigen dikonversikan menjadi hidrogen, karbon monoksida dan methana. Proses gasifikasi batubara berdasarkan sistem reaksinya dapat dibagi menjadi empat macam yaitu : fixed bed, fluidized bed, entrained flow dan molten iron bath.


Dalam fixed bed, serbuk batubara yang berukuran antara 3 – 30 mm diumpankan dari atas reaktor dan akan menumpuk karena gaya beratnya. Uap dan udara (O2) dihembuskan dari bawah berlawanan dengan masukan serbuk batubara akan bereaksi membentuk gas. Reaktor tipe ini dalam prakteknya mempunyai beberapa modifikasi diantaranya adalah proses Lurgi, British Gas dan KILnGas. Sedangkan proses yang menggunakan prinsip fluidized bed adalah High-Temperature Winkler, Kellog Rust Westinghouse, dan U-gas. Dalam fluidized bed gaya dorong dari uap dan O2 akan setimbang dengan gaya gravitasi sehingga serbuk batubara dalam keadaan mengambang pada saat terjadi proses gasifikasi. Serbuk batubara yang digunakan lebih halus dan berukuran antara 1 – 5 mm. Dalam entrained flow serbuk batubara yang berukuran 0.1 mm dicampur dengan uap dan O2 sebelum diumpankan ke dalam reaktor. Proses ini telah digunakan untuk memproduksi gas sintetis dengan nama proses Koppers-Totzek. Proses yang sejenis kemudian muncul seperti proses PRENFLO, Shell, Texaco , dan DOW. Proses molten iron bath merupakan pengembangan dalam proses industri baja. Serbuk batubara diumpankan ke dalam reaktor bersama-sama dengan kapur dan O2. Kecuali proses molten iron bath semua proses telah digunakan untuk keperluan pembangkit listrik.

Saat ini teknologi IGCC sedang dikembangkan di seluruh dunia, seperti : Jepang, Belanda, Amerika Serikat dan Spanyol. Di samping proses gasifikasi yang terus mengalami perbaikan, gas turbin jenis baru juga terus dikembangkan. Temperatur masukan gas turbin yang tinggi akan dapat menaikkan efisiensi dan ini dapat dicapai dengan penggunaan material baru dan perbaikan sistem pendinginnya.


Prinsip kerja dari IGCC ditunjukkan pada gambar di atas. IGCC merupakan perpaduan teknologi gasifikasi batubara dan proses pembangkitan uap. Gas hasil gasifikasi batubara mengalami proses pembersihan sulfur dan nitrogen. Sulfur yang masih dalam bentuk H2S dan nitrogen dalam bentuk NH3 lebih mudah dibersihkan sebelum dibakar dari pada sudah dalam bentuk oksida dalam gas buang. Sedangkan abu dibersihkan dalam reaktor gasifikasi. Gas yang sudah bersih ini dibakar di ruang bakar dan kemudian gas hasil pembakaran disalurkan ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator. Gas buang dari turbin gas dimanfaatkan dengan menggunakan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) untuk membangkitkan uap. Uap dari HRSG (setelah turbin gas) digabungkan dengan uap dari HRSG (setelah reaktor gasifikasi) digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang akan menggerakkan generator.
Kelebihan-kelebihan IGCC

Penggunaan teknologi PLTU batubara konvensional saat ini mempunyai kekurangan yaitu efisiensinya rendah yang berkisar antara 33 – 36 %. Efisiensi ini dapat ditingkatkan dengan membangun unit pembangkit yang lebih besar atau dengan menaikkan suhu dan tekanan dalam siklus panasnya. Cara ini mempunyai keterbatasan dan menambah tingkat kerumitan dalam pemilihan materialnya. Disamping itu tuntutan dalam memelihara lingkungan hidup (seperti telah disebutkan di atas) akan menambah biaya pembangkitan karena adanya penambahan peralatan seperti : de-SOX (desulfurisasi), de-NOX (denitrifikasi) dan penyaring debu (electrostatic precipitator). Pemasangan peralatan ini juga akan mengurangi efisiensi total pembangkit listrik.

Teknologi IGCC ini mempunyai kelebihan yaitu dalam hal bahan bakar : tidak ada pembatas untuk tipe, ukuran dan kandungan abu dari batubara yang digunakan. Dalam hal lingkungan : emisi SO2, NOX, CO2 serta debu dapat dikurangi tanpa penambahan peralatan tambahan seperti de-SOX dan de-NOX dan juga limbah cair serta luas tanah yang dibutuhkan juga berkurang. Disamping itu pembangkit listrik IGCC mempunyai produk sampingan yang merupakan komoditi yang mempunyai nilai jual seperti : sulfur, asam sulfat dan gypsum.

Efisiensi pembangkit listrik ICGG berkisar antara 38 – 45 % yang lebih tinggi 5 – 10 % dibandingkan PLTU batubara konvensional. Hal ini dimungkinkan dengan adanya proses gasifikasi sehingga energi yang terkandung dalam batubara dapat digunakan secara efektif dan digunakannya HRSG untuk membentuk suatu daur kombinasi antara turbin gas dan turbin uap.


Dalam sistem IGCC, sekitar 95 – 99 % dari kandungan sulfur dalam batubara dapat dihilangkan sebelum pembakaran. NOX dapat dikurangi sebesar 70 – 93 % dan CO2 dapat dikurangi sebesar 20 – 35 % (emisinya berkisar antara 0.75 – 0.85 kg CO2/kWh) dibandingkan dengan PLTU batubara konvensional. Dengan tingkat emisi yang rendah maka dapat untuk mencegah terjadi hujan asam karena emisi polutan SO2 dan NOX serta mencegah terjadinya pemanasan global karena emisi CO2.

Salah satu hal yang menarik dalam sistem IGCC adalah pembangunannya dapat dilakukan secara bertahap yaitu:
- tahap pertama : pembangunan turbin gas dan perlengkapan pembangkit listrik
- tahap kedua : pembangunan sistem daur kombinasi, dan
- tahap ketiga : pembangunan unit gasifikasi.

Pembangunan dua tahap yang pertama memerlukan biaya investasi yang relatif kecil dan sudah dapat menghasilkan tenaga listrik. Investasi yang besar hanya dibutuhkan pada saat pembangunan tahap ketiga dan dilaksanakan bila sudah dinilai ekonomis untuk mengganti bahan bakar dari gas alam dengan batubara. Disamping itu sistem IGCC didesain secara modular sehingga mudah untuk dikembangkan menjadi unit yang lebih besar kapasitasnya pada saat kebutuhan tenaga listrik sudah meningkat.

Kesimpulan

Pemakaian tenaga listrik di Indonesia selama 20 tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu 14.5 % per tahun dan dalam 25 tahun mendatang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 7.8 % per tahun. Pada tahun 1996 kebutuhan tenaga listrik diperkirakan sebesar 140.7 TWh dan pada tahun 2021 kebutuhan mencapai 617.9 TWh. Sedangkan pangsa penggunaan batubara untuk pembangkit listrik terus meningkat pesat dari 21 % pada tahun 1996 menjadi 78 % pada tahun 2021. Pemakaian batubara dalam jumlah besar ini harus menerapkan teknologi batubara bersih, salah satunya yaitu IGCC, supaya dampak lingkungannya minimum. IGCC saat ini sedang dalam taraf pengembangan dan diharapkan sudah beroperasi secara komersial dalam waktu dekat ini. Pembangkit listrik IGCC mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan PLTU konvensional dengan tambahan de-SOX dan de-NOX dalam hal dampak lingkungan. Bagi Indonesia pembangkit listrik IGCC merupakan teknologi alternatif yang patut dipertimbangkan untuk menggantikan PLTU batubara konvensional yang sudah habis masa gunanya dan untuk pembangunan pembangkit listrik yang baru.

*Artikel di atas ialah rangkuman sebuah makalah yang ditulis oleh Agus Sugiyono, seorang peneliti di BPP Teknologi.

Sumber: Majari Magazine
Baca Selengkapnya...

Minggu, 13 Maret 2011

Mengapa Reaktor Nuklir Jepang Meledak


Ini bahaya lain dari gempa bumi Jepang. Pembangkit listrik tenaga nuklir. Bahaya ini sama ngerinya dengan lindu yang merubuhkan gedung, tsunami yang melondong ribuan mobil, rumah, kapal laut dan belasan pesawat terbang, segampang banjir menghanyutkan sampah.

Minggu 13 Maret 2011, pemerintah Jepang mengumumkan bahwa 160 orang dipastikan tercemar radiasi berbahaya, setelah pembangkit listrik tenaga nulir di Fukushima meledak. Sejumlah 60 orang tercemar ketika menunggu helikopter untuk evakuasi dari lapangan sebuah sekolah menengah atas. Dan 100 orang menunggu bus di tempat yang sama.

Ratusan ribu orang terpaksa diungsikan. Menjauh dari areal berbahaya itu. Pembangkit itu memang begitu jauh dari Sendau, kota yang paling dekat dengan pusat gempa. Sendau remuk redam. Sudah seperti kota mati, ditinggal penguninya.

Radiasi berbahaya itu menebar sesaat sesudah gempa 9 SR menguncang pesisir timur negeri matahari terbit itu, Jumat 11 Maret 2011. Atap gedung pembangkit itu retak. Petugas sesungguhnya sudah cemas dengan keretakan itu, sebab akan menganggu suhu di dalam pembangkit. Dan benar saja. Sabtu, 12 Maret 2011, pukul empat sore pembangkit itu bocor, lalu meledak.

Ledakan menghancurkan bangunan penampang reaktor. Beruntung, reaktor yang dilapisi dengan stainless steel setebal enam inci masih selamat. Empat petugas di instalasi nuklir milik perusahaan Tokyo Electronic Power Co (Tepco) tersebut dilaporkan luka-luka, tapi tidak terlalu parah.

Sejumlah karyawan mengisahkan perjuangan keras para ahli meredam kekacauan di pembangkit itu. Sesudah atap itu retak, karyawan sesungguhnya sudah berusaha keras. Repotnya listrik mati. Akibatnya pendingin yang berguna menjaga batang bahan bakar (fuel rods) sama sekali tidak berfungsi.

Dilansir dari laman Associated Press, ledakan terjadi ketika petugas pembangkit berusaha mendinginkan reaktor nomor satu dengan menggunakan air. Sayangnya air yang mereka masukkan ke dalam reaktor, menciptakan hidrogen ketika terpapar dengan batang bahan bakar. Tekanan hidrogen yang besar memaksa petugas mengeluarkan sebagian. Saat dikeluarkan, hidrogen itu bercampur dengan oksigen. Nah percampuran hidrogen dengan oksigen itulah kemudian meletupkan ledakan.

Kurang cermatnya perhitungan dalam pendinginan reaktor dan situasi yang serba kacau karena gempa dan gelap pula, memaksa para petugas berimprovisasi dalam mendinginkan reaktor.

"Mereka bekerja dalam keadaan panik untuk mencari solusi mendinginkan inti reaktor. Ini mengindikasikan seberapa seriusnya masalah. Mereka terpaksa melakukan tindakan yang tidak biasa dan berimprovisasi untuk mendinginkan reaktor nuklir," ujar Mark Hibbs, peneliti senior dari program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for International Peace.

Reaktor nuklir nomor dua dan tiga yang juga mengalami kerusakan pendingin tidak meledak. Pada kedua reaktor ini, petugas mengeluarkan sebagian zat radioaktif ke udara untuk mengurangi tekanan dalam reaktor.

Tapi ini seperti menebar kenggerian ke dunia sekitar. Udara di sekitar lokasi itulah yang terkontaminasi zat radioaktif. Pihak Tepco memastikan bahwa radioaktif yang dilepaskan jumlahnya sangat kecil. Tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan manusia.

Langsung mematikan memang tidak, tapi radiasi yang terkandung dalam udara tetap saja di atas ambang batas normal. Menurut pemerintah lokal Fukushima, tingkat radiasi yang keluar dari reaktor Daiichi mencapai 1.015 msv/jam. Jumlah ini diatas tingkat yang dapat ditoleransi tubuh manusia selama satu jam.

Stasiun televisi NHK menyerukan rakyat Fukushima untuk tetap berada di rumah, menutup pintu dan jendela, serta mematikan pendingin udara. Mereka juga diperintahkan mengatup mulut dengan masker, handuk atau saputangan basah.

Beres? Belum tentu juga. Sebab ada bahaya lain yang mengintai. Sejumlah ahli mencemaskan melelehnya inti reaktor. Jika itu terjadi maka radiasi akan tersebar dalam jumlah besar. Daya jangkau racun itu bisa berpuluh kilometer. "Kami melihat ada kemungkinan akan meleleh," ujar Toshihiro Bannai dari Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang (NISA), seperti dilansir dari CNN.

Walalupun para teknisi tidak dapat mencapai lokasi inti reaktor, Bannai menegaskan bahwa kesimpulan soal lelehan itu didasarkan pada ukuran kadar radiasi di udara pada Sabtu malam. Guna mendinginkan reaktor, para petugas kini menyuntikkan air laut dan cairan asam boraks ke dalam reaktor, yang belum tentu juga aman.

Sumber: Vivanews
Baca Selengkapnya...

Sabtu, 12 Maret 2011

~Indahnya Ukhuwah~




Sungguh tiada yang lebih indah antara sesama muslim kecuali ukhuwah,

bila kita sedih maka saudara kita berkata "Laa tahzan InnAlloha ma'ana"

bila kita sakit ia berkata "Laa ba'sa thohurun insyAlloh"

bila kita berputus asa ia berkata "Laa taiasu min rowhillah"

bila kita tertimpa musibah ia berkata "Ishbir... InnAlloha ma'as shoobiriin"

bila keimanan kita sedang futur ia berkata "Fafirru ilalloh wa sari'u ila maghfirotin min robbikum wa jannatin ardhuha assamawaat"

Sungguh ukhuwah itu diliputi dengan kebaikan-kebaikan.

Semoga Alloh mengumpulkan kita di jannah-Nya...

Aamiin...


Sumber: sms dari seorang ikhwah fillah... semoga Alloh menjaganya...
Baca Selengkapnya...

Jumat, 04 Maret 2011

Sedikit Tentang Process Control (Pengendalian Proses)


Bismillah...

Baiklah kali ini saya coba membagikan artikel tentang Pengendalian Proses yang merupakan mata kuliah 3 sks yang wajib ditempuh oleh setiap calon chemical engineer, khususnya di kampus tempat ane kuliah di program studi S-1 Teknik Kimia Unlam (Bukan Universitas Lampung lho.. tapi Universitas Lambung Mangkurat, biasanya orang suka ga tau sama universitas saya..hehe). Mata kuliah ini adanya di semester 6. Mengenai mata kuliah yang satu ini, merupakan mata kuliah yang mungkin bagi sebagian orang susah, namun bagi saya mata kuliah ini ya tetep susah,hehe.

Mungkin sobat ada yang bertanya, untuk apa sih belajar Pengendalian Proses??, trus aplikasinya gimana? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang ada di kepala sobat sekalian. Nah, untuk menjawab itu semua silakan ditanyakan kepada dosen pengampu mata kuliahnya,hehe (gitu aja kok repot..). Artikel yang akan saya bagikan ini mudah-mudahan dapat memberikan gambaran tentang apa itu Pengendalian Proses (Process Control). Artikel ini bukan saya yang buat, saya hanya nemu saja, dan mudah-mudahan bisa bermanfaat, selamat menyimak ya...!!


Pengendalian Proses

Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik kimia secara keseluruhan adalah mengubah (mengkonversi) bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai guna. Dalam pengoperasiannya pabrik akan selalu mengalami gangguan (disturbance) dari lingkungan eksternal. Selama beroperasi, pabrik harus terus mempertimbangkan aspek keteknikan, keekonomisan, dan kondisi sosial agar tidak terlalu signifikan terpengaruh oleh perubahan-perubahan eksternal tersebut.

Pendahuluan

Agar proses selalu stabil dibutuhkan instalasi alat-alat pengendalian. Alat-alat pengendalian dipasang dengan tujuan:

1. Menjaga keamanan dan keselamatan kerja
Keamanan dalam operasi suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer untuk orang-orang yang bekerja di pabrik dan untuk kelangsungan perusahaan. Untuk menjaga terjaminnya keamanan, berbagai kondisi operasi pabrik seperti tekanan operasi, temperatur, konsentrasi bahan kimia, dan lain sebagainya harus dijaga tetap pada batas-batas tertentu yang diizinkan.

2. Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan
Pabrik harus menghasilkan produk dengan jumlah tertentu (sesuai kapasitas desain) dan dengan kualitas tertentu sesuai spesifikasi. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengendali untuk menjaga tingkat produksi dan kualitas produk yang diinginkan.

3. Menjaga peralatan proses dapat berfungsi sesuai yang diinginkan dalam desain
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi proses produksi memiliki kendala-kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi. Pada pompa harus dipertahankan NPSH, pada kolom distilasi harus dijaga agar tidak flooding, temperatur dan tekanan pada reaktor harus dijaga agar tetep beroperasi aman dan konversi menjadi produk optimal, isi tangki tidak boleh luber ataupun kering, serta masih banyak kendalakendala lain yang harus diperhatikan.

4. Menjaga agar operasi pabrik tetap ekonomis.
Operasi pabrik bertujuan menghasilkan produk dari bahan baku yang memberi keuntungan yang maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang menyebabkan biaya operasi menjadi minimum dan laba yang diperoleh menjadi maksimum.

5. Memenuhi persyaratan lingkungan
Operasi pabrik harus memenuhi berbagai peraturan lingkungan yang memberikan syarat-syarat tertentu bagi berbagai buangan pabrik kimia.

Untuk memenuhi persyaratan diatas diperlukan pengawasan (monitoring) yang terus menerus terhadap operasi pabrik kimia dan intervensi dari luar (external intervention) untuk mencapai tujuan operasi. Hal ini dapat terlaksana melalui suatu rangkaian peralatan (alat ukur, kerangan, pengendali, dan komputer) dan intervensi manusia (plant managers, plants operators) yang secara bersama membentuk control system. Dalam pengoerasian pabrik diperlukan berbagai prasyarat dan kondisi operasi tertentu, sehingga diperlukan usaha-usaha pemantauan terhadap kondisi operasi pabrik dan pengendalian proses supaya kondisi operasinya stabil.
Sistem Pengendalian

Sistem pengendali diterapkan untuk memenuhi 3 kelompok kebutuhan, yaitu:

1. menekan pengaruh gangguan eksternal
2. memastikan kestabilan suatu proses kimiawi
3. optimasi kinerja suatu proses kimiawi


Variabel-variabel yang terlibat dalam proses operasi pabrik adalah F (laju alir), T (temperatur), P (tekanan) dan C (konsentrasi). Variabel-variabel tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu variabel input dan variabel output.

Variabel input adalah variabel yang menandai efek lingkungan pada proses kimia yang dituju. Variabel ini juga diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu:

1. manipulated (adjustable) variable, jika harga variabel tersebut dapat diatur dengan bebas oleh operator atau mekanisme pengendalian
2. disturbance variable, jika harga tidak dapat diatur oleh operator atau sistem pengendali, tetapi merupakan gangguan.

Sedangkan variabel output adalah variabel yang menandakan efek proses kimia terhadap lingkungan yang diklasifikasikan dalam 2 kelompok:

1. measured output variables, jika variabel dapat diketahui dengan pengukuran langsung
2. unmeasured output variables, jika variabel tidak dapat diketahui dengan pengukuran langsung

Disain Elemen Pengendali Proses
Desain elemen pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan pengendalian yang diinginkan dan bekerja delam pengendalian proses pabrik. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diperhatikan langkah-langkah dalam mendesain sistem pengendalian Dalam usaha merancang suatu sistem pengendali yang dapat memenuhi kebutuhan suatu proses kimia terdapat beberapa unsur penting dan pertimbangan-pertimbangan dasar yang harus diperhatikan. Unsur-unsur tersebut adalah:

1. pendefinisian/penetapan tujuan dan sasaran pengendalian (control objective definition)
2. penentuan variabel yang harus diukur (measurement selection)
3. penentuan variabel yang akan dimanipulasi (manipulated variables selection)
4. pemilihan konfigurasi pengendalian (control configuration selection)
5. perancangan sistem pengendali (controller design)

Pendefinisian Tujuan Pengendalian
Dalam mendefinisikan tujuan pengendalian perlu diperhatikan beberapa hal pentuing yang merupakan pronsip dasar penerapan pengendalian proses pada pabrik. Prinsip utama penerapan pengendalian proses pada pabrik adalah untuk memastikan kinerja suatu proses kimia, memastikan kestabilan suatu proses kimia, dan menekan gangguan eksternal. Prinsip dasar ini harus tercakup dalam pendefinisian tujuan pengendalian baik satu atau kombinasi dari ketiga hal tersebut.

Pada awal perancangan, sasaran pengendalian (control objectives) didefinisikan secara kualitatif, selanjutnya tujuan ini dikuantifikasi dalam bentuk variabel output. Sebagai contoh untuk sistem reaktor CSTR salah satu pemakaian controller dilakukan dengan tujuan pengendalian (control objectives) sebagai berikut:

* secara kualitatif : menjamin kestabilan temperatur di dalam reaktor (diasumsikan sama dengan temperatur keluaran reaktor) pada keadaan steady state yang tidak stabil
* secara kuantitatif : menjaga agar temperatur (variabel output) tidak berfluktuasi lebih dari 5% harga nominalnya.

Pemilihan Variabel yang Harus Diukur
Beberapa pemhukuran variabel harus dilakukan agar kinerja operasi pabrik dapat dimonitor Terdapat beberapa jenis pengukuran variabel yang dapat diterapkan untuk pengendalian proses:

1. Primary Measurement
Bila memungkinkan sebaiknya pada pengendalian proses harga variabel yang menjadi objective pengendalian harus diukur/dimonitor. Cara pengukuran variabel proses yang menjadi control objective pengendalian secara langsung disebut primary measurement. Sebagai contoh pada sistem mixer tangki berpengaduk control objective adalah mempertahankan T dan h cairan dalam tangki pada harga T = Tsp (sp = set point) dan h=hsp. Karena itu, usaha pertama yang harus dilakukan adalah memasang alat pengukur untuk dapat mengamati nilai T dan h cairan dalam tangki secara langsung, yaitu dengan denggunakan termokopel untuk pengukuran T dan differential pressure cell untuk mengukur h.

2. Secondary Measurement
Pada kasus-kasus tertentu, variabel yang merupakan control objective tidak dapat diukur secara langsung (unmeasured output). Pada kasus-kasus dengan control objective yang tidak dapat diukur langsung tersebut, harus diukur variabel lain yang tergolong measured variable dan dapat dikorelasikan melalui suatu hubungan matematis tertentu dengan unmeasured output yang ingin dikendalikan.

3. Pengukuran external disturbance
Pengukuran disturbance sebelum variabel tersebut masuk ke dalam proses dapat sangat menguntungkan, karena hasil pengukuran tersebut dapat memberikan informasi mengenai kelakuan proses yang akan terjadi. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan aksi pengendalian yang harus diambil apabila menggunakan sistem pengendalian feedforward.

Referensi:
[1] Sitompul J., Limbong M. Modul Praktikum Pengendalian Proses. Departemen Teknik Kimia ITB.
[2] Stephanopoulos G. Chemical Process Control: An Introduction to Theory and Practice. Prentice/Hall International, Inc.


Nah sumbernya di sini nih sobat: majarimagazine
Baca Selengkapnya...

Rabu, 02 Maret 2011

Anak Cucu Pabrik Ammonia

Alhamdulillah sudah hampir 1 bulan nih kerja praktek di PT KPI Bontang, pabrik ammonia. Banyak hal yang didapat.. khususnya kalau siang hari (dapat makan siang,hehehe). Iseng-iseng nyari artikel tentang produk ammonia dan turunannya akhirnya ketemu artikel yang bagus dan renyah enak dicerna...:). Artikel ini bercerita tentang asal mula ammonia yang kemudian beranak pinak menghasilkan banyak keturunan... Simak kisahnya yuk...:)

Agar suatu generasi tidak lenyap, maka berkembang biak-lah generasi tersebut dengan lahirnya turunan baru yang lebih kuat, lebih baru dan lebih modern untuk menghadapi tantangan akan kebutuhan, keinginan dan tuntutan dunia baru. Demikian pula pabrik yang menghasilkan Pupuk Urea dan Ammonia; Pupuk Urea adalah turunan langsung dari produk Ammonia yang berasal dari Gas Alam.

Soal urut-urutan keturunan, kalau Ortu-nya adalah Ammonia yang berasal dari gas alam, maka pabrik Urea adalah turunan langsung dari pabrik Ammonia, karena Urea berasal dari reaksi antara Ammonia dengan gas Carbondioksida (CO2). Sedangkan gas carbondioksida tersebut adalah gas selain hydrogen yang dihasilkan pada proses pengambilan gas hydrogen dari gas alam. Gas CO2 biasa disebut hasil samping dari pabrik Ammonia, namun bersama-sama Ammonia menjadi bahan baku Urea, yakni produk utama dari suatu Pabrik Pupuk.

Membicarakan soal turunan dan kerabat, secara teoritis Urea mempunyai banyak saudara sepupu. Salah satunya adalah Soda Ash (dengan bahan baku yang sama CO2 dan Ammonia, namun ditambah NaCl), dan mempunyai saudara jauh antara lain Sodium Bicarbonat, dan juga saudara yang mengaku-ngaku saudara yakni Chlorine dan Kaustik Soda (dari elektrolisa air laut).

Sedangkan nenek moyang Ammonia adalah bahan-bahan yang dapat menghasilkan Hidrogen (H2) antara lain : kayu, lignite, batu bara, hidrogen (elektrolitik), gas alam, Naphtha, Minyak bahan bakar (Fuel Oil), Crude Oil, dsb.

Turunan Ammonia yang merupakan saudara dekat dari Urea antara lain adalah Ammonium Nitrat, Ammonium Sulfat, Ammonium Chloride, Ammonium Sulfur Nitrat, Calcium Ammonium Nitrate, Mono-ammonium phosphate, Diammonium phosphate, dan Nitrophosphate. Namun, masing-masing mempunyai kandungan ammonia yang berbeda sbb :

Nama SenyawaKandungan Nitrogen Maksimum (%)
Ammonia82
Urea46
Ammonium Nitrat33
Ammonium Sulfat21
Ammonium Chloride26
Ammonium Sulfur Nitrat26
Calcium Ammonium Nitrate21
Mono-ammonium phosphate11
Diammonium phosphate16
Nitrophosphate20


Urea dipakai untuk pupuk, protein food supplement for ruminants, melamine, pembuatan resin, plastik, adhesives, coating, textile anti shrink agents, ion-exchange resins. Sedangkan Ammonium Nitrat dipakai sebagai bahan peledak dan Mono-ammonium phosphate dipakai sebagai Quick-dissolving fertilizers, fire-retarding agent untuk kayu, kertas, maupun bahan pakaian.

Sesungguhnya masih banyak lagi derivat-derivat dari Syngas yang belum tergambar di sini, antara lain Ammonium Bicarbonat dan Hexamine, caprolactam, polyacetal, dsb.

Bila kondisi suatu Perusahaan selalu terjaga sehat, betapa akan berkembangnya kawasan industri di lingkungan Perusahaan tersebut. Karena akan muncul berbagai macam pabrik yang merupakan derivat-derivat dari ammonia maupun synthesis gas.

Untuk mendapatkan turunan pabrik selanjutnya, diperlukan kajian mendalam yang meliputi investasi, pangsa pasar, harga jual, pengoperasian, pemeliharaan, SDM, dan sebagainya.

Ditulis oleh: Manik Gatot, Bontang, 10 Maret 2009 dengan sedikit pengurangan...:)
Baca Selengkapnya...

Eksperimen Kimia Terbesar dalam Perayaan Tahun Kimia Internasional 2011


Penulis: Abi Sofyan Ghifari

Tahun 2011 ini merupakan tahun yang sangat bersejarah bagi para peneliti, ilmuwan, akademisi, praktisi, maupun para pecinta kimia di seluruh dunia karena UNESCO dan IUPAC telah menetapkan tahun ini sebagai Tahun Kimia Internasional 2011 (International Year of Chemistry/IYC 2011).

Sejak dibuka secara resmi pada tanggal 27 Januari 2011 di markas besar UNESCO di Paris, Perancis, telah dijadwalkan berbagai macam acara perayaan Tahun Kimia Internasional 2011 ini. Salah satu acara yang cukup fenomenal adalah diadakannya eksperimen kimia terbesar di dunia yang serentak digelar di seluruh dunia pada 22 Maret 2011.

Eksperimen kimia terbesar di dunia ini bertajuk “Water: A Chemical Solution” , yang rencananya diperuntukkan bagi segenap siswa-siswi sekolah di seluruh dunia dengan berfokus pada penelitian keadaan air lokal di tiap negara dan solusi teknologi kimia dalam mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih dan air minum di seluruh dunia. Eksperimen global semacam ini akan mendukung tujuan-tujuan dari Tahun Kimia Internasional 2011 dimana salah satunya ialah untuk meningkatkan antusiasme generasi muda terhadap bidang sains, khususnya kimia.




Modul eksperimen ini disesuaikan dengan usia, minat, dan kemampuan para siswa. Baik anak-anak maupun remaja dapat melakukan eksperimen ini sendiri, maupun didampingi orang tua, guru, maupun teman-teman sekolahnya. Eksperimen ini juga tergolong murah karena menggunakan peralatan sederhana, bahkan tanpa biaya sama sekali. Beberapa eksperimen yang akan dilakukan adalah pengukuran pH air, salinitas (kadar garam) air, pengolahan air kotor menggunakan penyaring buatan rumah, dan distilasi.

Eksperimen kimia global ini diharapkan dapat mendukung perkembangan dan penerapan teknologi kimia di berbagai bidang, khususnya pada penerapan industri berbasis lingkungan. Eksperimen ini juga diharapkan akan meningkatkan kesadaran, minat dan kemampuan generasi muda di masa mendatang dalam menerapkan teknologi kimia yang ramah lingkungan.

Jika Anda ingin berpartisipasi dalam acara global ini, silakan mengunjungi tautan dari situs resmi IYC 2011 di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang acara dan modul eksperimen global ini.

http://www.chemistry2011.org/participate/activities/show?id=92

Mari kita meriahkan Tahun Kimia Internasional 2011 dengan menulis artikel kimia populer dan eksperimen kimia!

Sumber: www.chem-is-try.org
Baca Selengkapnya...